LIBRARY PATH FINDER
A. Pengertian
Panduan pustaka dalam bahasa inggris disebut Library Pathfinder. Panduan
pustaka ini merupakan layanan informasi yang berbentuk sarana
bibliografi, biasanya disusun oleh pustakawan terutama petugas eferens.
Library pathfinder pada mulanya digagas oleh seorang Associate Director
dari Library Development, Project Intrex, Massachusets Institute of
Technology (MIT) di Amerika Serikat, yang bernama Charles H. Stevens.
Gagasan tersebut kemudian dikembangkan oeh staf dari Model Library
Project, Project Intrex.
Library pathfinfer dibuat dengan
tujuan untuk membantu para pemakai perpustakaan yang hendak memulai
mencari informasi mengenai suatu masalah ilmiah khusus (topic khusus),
tetapi yang bersangkutan masih kurang memahami atau hanya secara umum
saja mengenal sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan.
Jika kita ingin membuat suatu panduan pustaka maka harus
mempergunakan berbagai sumber informasi. Dalam banyak hal panduan
pustaka ini mirip bibliografi konvensional. Perbedaanya terletak pada
cara pencarian dan pemilihan sumbernya, serta pencatatan notasi kelas
yang tepat sebagai pembuka penelusuran.
Biasanya dalam
menyusun panduan pustaka kita perlu menentukan perpustakaan yang akan
dijadikan tempat kerja. Pada tiap entri judul buku yang didaftar harus
dusertakan nomor buku atau tempat buku dalam rak.
C Langkah Penyusunan Path Finder:
Jika kita ingin membuat suatu panduan pustaka (library pathfinder)
maka bebraapa langkah yang harus kita ikuti adalah sebagai berikut:
1.
tentukan terlebih dahulu topic apa yang akan kita buatkan panduanya
(misalnya tentang botani, filsafat, kajian gender, morfologi, dll)
2.
tentukan batasan dari topic tersebut. Jika kita membuat pathfinder
tentang botani, misalnya kita dapat batasi tentang tumbuhan ganggang
saja.
3. tentukan batas literature yang akan kita telusur (kompprehensif, selektif, retrospektif atau current)
4. telusur semua jenis literature yang telah kita tentukan
5. tentukan batas waktu penelusuran (2 minggu, 1 bulan, dll)
6. tentukan bahasa yang digunakan dalam literature (Indonesia, inggris, Arab atau semuanya)
C Petunjuk Penyusunan
isi dan dasar susunan tiap panduan pustaka secara umum adalah sama.
Meskipun demikian tiap masalah ilmiah mungkin memerlukan
penyesuaian-penyesuaian tertentu. Pokok-pokok yang terdapat dalam
panduan pustaka pada umumnya disusun langkah demi langkah sesuai dengan
format terlampir.
Judul panduan pustaka ditempatkan pada
sudut kanan atas. Tiap panduan dimul;ai dengan catatan mengenai ruang
lingkup subjeknya, diikuti oleh sebuah entri ang mengacu keada suatu
sumber yang memuat pembahasan masalah (topic) secara umum dan cocok bagi
seorang yang belum banyak mengetahui mengenai cakupan subjeknya. Acuan
tersebut diikuti oleh suatu petunjuk mengenai tajuk subjek atau notasi
kelas yang dapat digunakan untuk mencari buku-buku mengenai subjek yang
tersebut daam catalog perpustakaan. Panduan pustaka selanjutnya memuat
bagian-bagian yang meliputi berbagai jenis kepustakaan sebagai berikut:
1. buku teks, baik klasik maupun mutakhir
2. nomor buku/tempat untuk menulusuri rak buku
3. buku pegangan, ensiklopedi dan kamus khusus
4. bibliografi
5. majalah indeks dari sari karangan yang terutama mendaftar karangan ilmiah
6. majalah primer utama
7. tinjauan perkembangan dan laopran pertemuan ilmiah
8. majalah indeks dan sri karangan yang mendaftar laporan teknis
perlu diingat bahwa semua bahan pustaka yang terdapat
diperpustakaan harus dipelajari sebelum kita menentukan mana yang akan
didaftarkan dalam panduan pustaka. Jumlah entri tentu bergantung pada
jumlah literature mengenai subjek yang bersangkutan. Literetur yang kita
daftar hendaknya hanya sumber-sumber yang berguna untuk mengadakan
penelusuran pada tahap-tahap awal.
Untuk petunjuk dan prosedur
penyusunan, yang lebih lengkap serta gaya pencatatan entri-entri lihat
Appendix dari karangan Marie P. Canfield berjudul “Library pathfinders’
yang terbit dalam “Drexel Library Bulletin 8 (Jully 1972): 292-300